Wartawan Demo di Medan Tuntut Usut Bentrokan dengan Siswa SMA 6
Medan - Bentrokan antara siswa SMA Negeri 6 Jakarta dan wartawan terus mendapat kecaman. Di Medan, puluhan wartawan berdemo tuntut mendesak pengusutan secara hukum kasus tersebut.
Aksi demo para wartawan di Medan, berlangsung di bundaran Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara, Selasa (20/9/2011). Mereka datang dengan menggunakan sejumlah sepeda motor.
Beberapa poster yang dibawa antara lain bertuliskan: 'Bersihkan sekolah dari siswa anarkis', 'Pelajar generasi penerus bangsa bukan jadi preman' dan 'Usut tuntas tindak kekerasan terhadap wartawan'.
Ketua Umum Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Andi Rambe menyatakan, aksi demo yang mereka lakukan dimaksudkan sebagai kecaman terhadap para siswa SMA 6 Jakarta Selatan yang bersikap bak preman.
"Kita prihatin karena sebagian pelajar sudah bersikap seperti preman, bukannya belajar dengan baik, malah melakukan tindak kriminal penganiayaan," kata Rambe.
Dalam aksi itu, para wartawan juga mendesak polisi untuk segera mengusut pelajar yang bertindak anarkis tersebut.
"Mereka juga harus diajari hukum, bahwa melakukan tindak kriminal itu harus dihukum, karena ternyata pelajaran budi pekerti tidak ada di sekolah itu," kata salah seorang wartawan.
Kesimpulan :
Bentrokan yang terjadi antara pelajar dan wartawan terjadi karena kesalahpahaman dan juga rasa ingin menang sendiri diantara kedua belah pihak yang masing-masing pihak berpikiran kalau kubu (siswa dan wartawan) mereka yang benar.
Solusi :
Agar pihak sekolah dapat memberikan himbauan-himbauan kepada para siswanya agar tidak melakukan tindakan yang dapat merusak nama mereka sebagai pelajar, dan juga tidak merusak nama baik sekolah mereka. Atau jika perlu bagi para siswa yang tetap melakukan tindakan anarkis, sebaiknya diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk memberikan efek jera.
http://www.detiknews.com/read/2011/09/20/160756/1726634/10/wartawan-demo-di-medan-tuntut-usut-bentrokan-dengan-siswa-sma-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar