Rabu, 02 November 2011

tugas 6 ilmu sosila dasar

Penyebab Korupsi ?

Hingga dewasa ini, korupsi masih menjadi problem di negara-negara berkembang. Korupsi memang sudah menjadi penyakit sosial di negara-negara berkembang dan sangat sulit diberantas. Untuk melakukan pemberantasan korupsi ternyata juga sangat banyak hambatannya. Makanya, bagaimanapun kerasnya usaha yang dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga negara ternyata korupsi juga tidak mudah dikurangi apalagi dihilangkan. Bahkan secara seloroh bisa dinyatakan bahwa korupsi tidak akan pernah bisa untuk dihilangkan. Kenyatannya memang tidak ada suatu negara di dunia ini yang memiliki indeks persepsi korupsi (IPK) yang berada di dalam angka mutlak 10, paling banter adalah mendekati angka mutlak tersebut.

Sejarah korupsi memang setua usia manusia. Ketika manusia mengenal relasi sosial berbasis uang atau barang, maka ketika itu sebenarnya sudah terjadi yang disebut korupsi. Hanya saja memang kecanggihan dan kadar korupsinya masih sangat sederhana. Akan tetapi sejalan dengan perubahan kemampuan manusia, maka cara melakukan korupsi juga sangat variatif tergantung kepada bagaimana manusia melakukan korupsi tersebut. Jadi, semakin canggih manusia merumuskan rekayasa kehidupan, maka semakin canggih pula pola dan model korupsinya.

Untuk menemukan penyebab korupsi, maka saya ingin menggunakan konsepsi Alfred Schutz tentang because motive atau disebut sebagai motif penyebab. Di dalam konsepsi ini, maka dapat dinyatakan bahwa tindakan manusia ditentukan oleh ada atau tidaknya faktor penyebabnya. Maka seseorang melakukan korupsi juga disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Faktor penyebab itulah yang disebut sebagai motif eksternal penyebab tindakan.

Manusia dewasa ini sedang hidup di tengah kehidupan material yang sangat mengedepan. Dunia kapitalistik memang ditandai salah satunya ialah akumulasi modal atau kepemilikan yang semakin banyak. Semakin banyak modal atau akumulasi modal maka semakin dianggap sebagai orang yang kaya atau orang yang berhasil. Maka ukuran orang disebut sebagai kaya atau berhasil adalah ketika yang bersangkutan memiliki sejumlah kekayaan yang kelihatan di dalam kehidupan sehari-hari. Ada outward appearance yang tampak di dalam kehidupan sehari-harinya. Cobalah kalau kita berjalan di daerah-daerah yang tergolong daerah komunitas kaya, maka hal itu cukup dilihat dengan seberapa besar rumahnya, di daerah mana rumah tersebut, dan apa saja yang ada di dalam rumah tersebut. Di Surabaya ini, maka dengan mudah dapat diketahui bahwa ada perumahan yang tergolong sebagai perumahan ”elit”. Datanglah di perumahan Darma Husada Indah, maka akan terpampang bagaimana rumah kaum elit di negeri ini. Dan inilah gambaran kesuksesan atau keberhasilan kehidupan.

Di tengah kehidupan yang semakin sekular, maka ukurannya adalah seberapa besar seseorang bisa mengakses kekayaan. Semakin kaya, maka semakin berhasil. Maka ketika seseorang menempati suatu ruang untuk bisa mengakses kekayaan, maka seseorang akan melakukannya secara maksimal. Di dunia ini, maka banyak orang yang mudah tergoda dengan kekayaan. Karena persepsi tentang kekayaan sebagai ukuran keberhasilan seseorang, maka seseorang akan mengejar kekayaan itu tanpa memperhitungkan bagaimana kekayaan tersebut diperoleh.

Dalam banyak hal, penyebab seseorang melakukan korupsi adalah karena ketergodaannya akan dunia materi atau kekayaan yang tidak mampu ditahannya. Ketika dorongan untuk menjadi kaya tidak mampu ditahan sementara akses ke arah kekayaan bisa diperoleh melalui cara berkorupsi, maka jadilah seseorang akan melakukan korupsi. Jadi, jika menggunakan cara pandang penyebab korupsi seperti ini, maka salah satu penyebab korupsi adalah cara pandang terhadap kekayaan. Cara pandang terhadap kekayaan yang salah akan menyebabkan cara yang salah dalam mengakses kekayaan. Korupsi dengan demikian kiranya akan terus berlangsung, selama masih terdapat kesalahan tentang cara memandang kekayaan. Semakin banyak orang salah dalam memandang kekayaan, maka semakin besar pula kemungkinan orang akan melakukan kesalahan dalam mengakses kekayaan.

sumber : http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=526

kesimpulan :

-dalam bentuk materi tentu saja terjadi kerugian harta benda yang berasal dari uang rakyat

-dari segi waktu akibat korupsi dana maka hal - hal yang harusnya terealisasikan dengan cepat malah munduk akibat dananya di korupsi

-dari segi moral merusak moral para generasi muda kita , karena mengajarkan korupsi dari hal yang kecil terlebih dahulu


tugas 5 ilmu sosila dasar

Hak-hak dan kewajiban warga negara

Wujud hubungan Warga Negara dan Negara

Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuaidengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara.


Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

b. Hak membela negara

c. Hak berpendapat

d. Hak kemerdekaan memeluk agama

e. Hak mendapatkan pengajaran

f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia

g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial

h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :

a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan

b. Kewajiban membela negara

c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara

Selain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadapwarganegara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain sebagai berikut :

  1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
  2. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil
  3. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
  4. Kewajiban negara memberi jaminan sosial
  5. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
  6. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
  7. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
  8. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
  9. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
  10. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
  11. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh
  12. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
  13. pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
  14. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
  15. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
  16. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

tugas 4 ilmu sosila dasar

Pancasila sebagai dasar negara serta aplikasi dalam kehidupan bernegara

Pancasila sebagai falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideologi negara, dan staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan atau penyelenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan “……..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…..”
Pancasila yang dikemukakan dalam sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari negara indonesia Merdeka. Adapun dasar itu haruslah merupakan suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Keputusan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan Undang-Undang dasar bagi Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Undang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UUD tersebut kita temukan dasar negara "Pancasila". oleh karena itu, secara yuridis pancasila sah menjadi Dasar negara Republik Indonesia.
Akibat hukum dari disahkannya pancasila sebagai dasar negara, maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh pancasila. Landasan hukum pancasila sebagai dasar negara dapat memberi akibat hukum dan filosofis; yakni kehidupan bernegara bangsa ini haruslah berpedoman pada pancasila.

Wujud pengaplikasian pancasila dalam kehidupan bernegara/sehari-hari :

1. Sila satu : Ketuhanan yang maha esa
wujud pengaplikasian kita sebagai warga negara adalah dengan menghormati setiap agama/kepercayaan yang ada di indonesia ini. Tidak membedakan setiap warga negara lain hanya karena berbeda kepercayaan, menghormati kebebasan menjalankan ibadah, serta yang paling penting adalah tidak adanya pemaksaan untuk menganut agama tertentu.
2. sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa lain.

3. sila ketiga : persatuan indonesia
Nasionalisme.
Cinta bangsa dan tanah air.
Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
tidak memaksaakan kehendak
mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan
menerima hasil musyawarah dengan itikad baik
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai keadilan.

5. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.


Kesimpulan :

walau pancasila adalah dasar negara kenyataannya dalam kehidupan bernegara di Indonesia belum terlalu diterapkan, padahal ini sudah mencakup semua aspek

Kamis, 06 Oktober 2011

tugas 3 ilmu sosial dasar

Memilukan, Mahasiswa UKI dan YAI Tawuran Lagi

Tawuran lagi-lagi harus terjadi antara mahasiswa UKI dan YAI Jakarta, yang merupakan lanjutan dari tawuran-tawuran sebelumnya.

“Ini lanjutan kemarin, awalnya lempar-lemparan batu,” kata mahasiwa YAI Fransiskus kepada detikcom di lokasi tawuran, Jl Salemba Raya, Kamis (4/6/2009) malam.

Suasana mulai memanas sejak pukul 17.30 WIB. Adu mulut pun terjadi di antara kedua kubu ini.

Tawuran mulai pecah pada pukul 17.55 WIB. Saat itu polisi yang sudah berada di lokasi tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Aksi lempar batu pun berlangsung hingga satu jam lebih. Tercatat ada 13 korban dari kedua kubu dan seorang warga sipil.

Pada pukul 18.50 WIB, mahasiswa YAI yang di dalam kampus mulai melempari gedung UKI dengan bom molotov. Akhirnya gedung aula FISIP UKI dan kantin dilahap si jago merah.

Setelah kebakaran, situasi mulai mereda. Petugas pemadam kebakaran dan personel kepolisian dari unsur Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat diterjunkan.

Namun, mahasiswa UKI yang marah kampusnya dibakar membalas lemparan bom molotov ke arah YAI. Alhasil, gedung FIKOM YAI sempat terbakar sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh mahasiswa.

Pukul 21.00 akhirnya api mulai padam. Petugas kepolisian pun mengevakuasi mahasiswa YAI yang sedang berkuliah untuk kembali pulang. Sampah-sampah bekas tawuran pun dibersihkan.

Sementara itu, mahasiswa UKI masih tetap bertahan di dalam kampus. Mereka tidak ingin kampus kebanggaannya dimasuki polisi. Kini mereka pun hanya bisa meneriaki polisi untuk segera meninggalkan kampusnya.

Mahasiswa yang harusnya bisa menjadi agen pembawa perubahan malah lebih mengandalkan emosi untuk saling balas dendam dan baku hantam.

Kesimpulan :

Kebanyakan tawuran terjadi hanya karena masalah sepele saja, kemudian berubah menjadi masalah yang besar dan akhirnya timbullah tawuran. Seperti mahasiswa dikedua universitas ini ,awalnya mereka hanya saling ejek, kemudian saling melempar batu dan akhirnya saling melempar benda2 tajam.

Solusi :

Berikan himbaun-himbauan dari para staff pengajar agar bisa memberikan masukan yang bisa merubah cara berfikir mahasiswa untuk lebih mempunyai rasa tanggung jawab.

Digunakan pihak ketiga sebagai mediator apabila terjadi sengketa. Pihak ketiga bisa berupa ulama yang berpengaruh, polisi, atau aparat yang berwenang.

http://adabisnis.com/tag/artikel-tawuran-pelajar/

tugas 2 ilmu sosial dasar

Wartawan Demo di Medan Tuntut Usut Bentrokan dengan Siswa SMA 6

Medan - Bentrokan antara siswa SMA Negeri 6 Jakarta dan wartawan terus mendapat kecaman. Di Medan, puluhan wartawan berdemo tuntut mendesak pengusutan secara hukum kasus tersebut.

Aksi demo para wartawan di Medan, berlangsung di bundaran Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara, Selasa (20/9/2011). Mereka datang dengan menggunakan sejumlah sepeda motor.

Beberapa poster yang dibawa antara lain bertuliskan: 'Bersihkan sekolah dari siswa anarkis', 'Pelajar generasi penerus bangsa bukan jadi preman' dan 'Usut tuntas tindak kekerasan terhadap wartawan'.

Ketua Umum Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Andi Rambe menyatakan, aksi demo yang mereka lakukan dimaksudkan sebagai kecaman terhadap para siswa SMA 6 Jakarta Selatan yang bersikap bak preman.

"Kita prihatin karena sebagian pelajar sudah bersikap seperti preman, bukannya belajar dengan baik, malah melakukan tindak kriminal penganiayaan," kata Rambe.

Dalam aksi itu, para wartawan juga mendesak polisi untuk segera mengusut pelajar yang bertindak anarkis tersebut.

"Mereka juga harus diajari hukum, bahwa melakukan tindak kriminal itu harus dihukum, karena ternyata pelajaran budi pekerti tidak ada di sekolah itu," kata salah seorang wartawan.

Kesimpulan :

Bentrokan yang terjadi antara pelajar dan wartawan terjadi karena kesalahpahaman dan juga rasa ingin menang sendiri diantara kedua belah pihak yang masing-masing pihak berpikiran kalau kubu (siswa dan wartawan) mereka yang benar.

Solusi :

Agar pihak sekolah dapat memberikan himbauan-himbauan kepada para siswanya agar tidak melakukan tindakan yang dapat merusak nama mereka sebagai pelajar, dan juga tidak merusak nama baik sekolah mereka. Atau jika perlu bagi para siswa yang tetap melakukan tindakan anarkis, sebaiknya diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk memberikan efek jera.

http://www.detiknews.com/read/2011/09/20/160756/1726634/10/wartawan-demo-di-medan-tuntut-usut-bentrokan-dengan-siswa-sma-6

Rabu, 05 Oktober 2011

tugas Ilmu Sosial Dasar

tugas 1.

- Definisi Individual : keseluruhan komponen pada satu makhluk hidup yg tak terikat oleh mahluk lain ,khususnya manusia yg menyangkut jasmani dan rohaninya,pikirannya,rasa dan karsanya,egonya,dll.
- Definisi Pemuda : Pengertian dri individu (laki-laki) yg berusia antara 15-28 tahun yg memiliki arti sebagai
- Definisi Keluarga : Sebuah kelompok kecil dari keanggotaan individu yg saling terikat dan memiliki kepala keluarga
- Definisi Masyarakat : hubungan antar individu yg beragam dan bertempat di suatu lingkungan tertentu
Hubungan antara Individu , Keluarga dan Masyarakat

- Peranan sosial pemuda(Mahasiswa dan Masyarakat) : peranan mahasiswa kepada masyarakat untuk mengurai kesenjangan sosial bisa berperanan langsung dilapangan dengan memberikan motivasi pada masyarakat luas
- Pembinaan generasi muda : Pembinaan generasi muda baiknya dilakukan dri usia dini baik itu dari dalam sekolah maupun diluar sekolah , dengan pantauan yg dilakukan oleh masyarakat untuk perbaikan mutu pendidikan dan diri anak tersebut
- Pengembangan potensi-potensi : penerapan keinginan anak untuk melakukan sesuatu suai apa yg dia ingin kan tetapi tetap dengan harapan dan masa depan yg cerah . sebelum pengembangan dilakukan lakukan lah pengamatan secara berkala atau berikan pertanyaan kepada yg bersangkutan tentang apa yg iya ingin kan ..
- masalah generasi muda dan solusinya:
Masalah yg terdapat di generasi muda adalah proses pencarian jatidiri tentang mau “jadi apa saya” ataupun “siapa kah saya” .
solusinya :
1. pemberian contoh (sebab dan akibat) atau figur yg baik (seseorang yg menjadi inspirasi )
2. pengajaran yg sesuai dengan porsi umur
3. penebalan iman dari kebudayaan asing yg negatif atau tak pantas ditiru


http://aep88.wordpress.com/

Jumat, 20 Mei 2011

artikel media cetak dan internet

Nasib Media Cetak Di tengah Era Digital



Jika sekarang ini anda sedang membaca surat kabar, apa yang ada dalam benak anda? Pernahkah anda membayangkan bagaimana nasib surat kabar kesayangan anda ini hadir dalam edisi cetak sepuluh, dua puluh atau empat puluh tahun yang akan datang? Apa mungkin kita masih bisa membaca berita dari lembaran halaman surat kabar, sambil menikmati secangkir kopi dihalaman rumah atau kantor, jawabannya “mungkin saja iya” atau “mungkin saja tidak”.

Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Hal ini bisa dilihat dari mulai berjamurnya berita yang disajikan dalam bentuk digital serta peminatnya banyak.
Kebiasaan membaca surat kabar merupakan hal yang rutin dilakukan hampir semua orang, semua informasi yang bertebaran diseluruh muka bumi dapat kita temukan hanya dengan membaca berita yang telah dirangkum dalam sebuah surat kabar maupun majalah.

Hadirnya media cetak seperti halnya surat kabar sangat membantu masyarakat dalam menemukan informasi terkini seperti, berita nasional dan daerah, info kesehatan, info bisnis, lowongan kerja, penawaran barang atau jasa melalui media iklan, serta banyak hal positif lain yang dapat diperoleh melalui surat kabar.

Generasi Internet


Semenjak kehadiran internet, pola kehidupan masyarakat dunia sedikit demi sedikit terus berubah. Masyarakat terasa begitu dimanjakan oleh teknologi. Ditemukannya Komputer, Handphon, Gadget, PDA, sedikit demi sedikit telah merombak wajah lugu masyarakat kita.

Sekarang kita bisa melihat, bagaimana internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perbuatan sebagian masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat kota sudah sangat dekat dengan internet, masyarakat desa juga mulai terpengaruh oleh keadaan yang memaksa mereka untuk maju dengan menggunakan teknologi.

Internet telah merobohkan tembok pembatas antar informasi yang selama ini hanya dapat di telusuri melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah . Kini dengan hanya melakukan browsing melalui perangkat komputer atau gadget menggunakan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang ada. Terdapat ribuan situs surat kabar digital yang tersebar diinternet. Para penerbit surat kabar tersebut sebelumnya selalu berkecimpung dalam surat kabar edisi cetak. Tetapi karena faktor persaingan dan untuk mengatasi keterpurukan, mereka terpaksa membagi berita melalui edisi cetak dan digital.

Kita bisa melihat bagaimana ambruknya perusahaan surat kabar di Amerika Serikat (AS), kejadian tersebut bukan disebabkan oleh buruknya kualitas jurnalisme, tetapi lebih karena berkurangnya pembeli surat kabar edisi cetak yang mengakibatnya berkurangnya pendapatan iklan melalui surat kabar edisi cetak, pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media komputer atau gadged karena berita yang ditampilkan cenderung lebih baru.

Menurut survei Nielsen Media Research di sembilan kota di Indonesia (populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun ke atas), pada kuartal III 2009, konsumsi koran justru mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir (awal 2005 mencapai 28 persen, tetapi terus menurun tinggal 18 persen pada kuartal III 2009). Konsumsi majalah pun turun dari 20 persen menjadi 11 persen, tabloid turun dari 20 persen menjadi 13 persen). Hal ini membuktikan betapa sulitnya surat kabar edisi cetak sekarang ini berkembang.

Sebanyak 34 persen dari pembaca koran adalah pengguna internet dan 41 persen pembaca koran juga mengakses berita lokal dari internet. Sejak 2006, persentase pengguna internet yang berusia muda terus bertambah, dari 12 persen menjadi 20 persen (usia 10-14 tahun) dan dari 24 persen menjadi 33 persen (usia 15-19 tahun), sedangkan untuk usia 20-29 tahun turun dari 40 persen menjadi 30 persen (http://newspaper.pikiran-rakyat.com).

Kelebihan dan kekurangan


Walaupun media cetak sekarang ini terasa tenggelam oleh kehadiran media digital. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dimasing-masing media tersebut, adapun kelebihan media cetak, yaitu,
  1. Harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan,
  2. Berita yang disampaikan lebih banyak dan mampu menjelaskan secara lengkap,
  3. Dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya,
  4. Mudah dibawa kemana – mana.


kekurangan media cetak yaitu,
(1) Berita yang tampil bukan merupakan berita terbaru (berita kemaren).
(2) Biaya untuk memproduksi media cetak lebih besar dibandingkan media digital,
(3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan media cetak cenderung lebih lama.

Demikian juga halnya dengan media digital yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. kelebihan media digital yaitu,
  1. Informasi (berita) dapat disampaikan secara cepat,
  2. Biaya produksi cenderung lebih murah.
  3. Kejadian suatu berita dapat diberitakan secara langsung.


Sedangkan kekurangan media digital :
  1. Hanya bisa di baca di tempat tertentu, karena membutuhkan perangkat pendukung seperti komputer, gadget dan PDA, yang sebagian memerlukan koneksi internet untuk dapat mengakses sebuah situs berita.
  2. Tidak semua masyarakat mengerti menggunakan media komputer dan sebagainya.


Kehadiran surat kabar dan majalah dalam bentuk cetak telah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat kita, sehingga jika edisi cetak tidak lagi terbit, tentu akan menghilangkan tadisi budaya membaca surat kabar dan majalah secara utuh. Peran surat kabar lokal (daerah) misalnya, memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan daerah, dimana surat kabar itu terbit. Masyarakat juga selalu membutuhkan informasi berita lokal dibandingkan berita nasional maupun internasional.

Kita hanya bisa berharap agar hadirnya berita melalui media digital tidak akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan media cetak kedepannya. Hadirnya kedua media tersebut diharapkan, bisa saling melengkapi baik kekurangan maupun kelebihannya. Masyarakat juga akan selalu berharap agar berita yang disajikan baik dalam bentuk media cetak maupun media digital, dapat memberi pengaruh positif dan bermanfaat bagi pembacanya. Teruslah maju media cetak Indonesia.


http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Nasib%20Media%20Cetak%20Di%20tengah%20Era%20Digital&&nomorurut_artikel=422